PPK FKIP Universitas Bandar Lampung 2018

PPK 2018 Universitas Bandar Lampung: Menyatukan Visi Mahasiswa Baru FKIP dalam Era Pariwisata dan Revolusi Industri 4.0

Bandar Lampung – Universitas Bandar Lampung (UBL) kembali menggelar Program Pengenalan Kampus (PPK)sebagai agenda tahunan untuk menyambut mahasiswa baru. Acara ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada 31 Agustus dan 1 September 2018, dan dipenuhi dengan semangat inspiratif serta pemaparan wawasan dari tokoh-tokoh nasional yang menjadi pembicara utama. Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), khususnya dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, menjadi bagian penting dari kegiatan yang bertujuan membekali mahasiswa baru dengan pemahaman tentang peran mereka di masa depan.

Hari Pertama: Menyambut Era Keemasan Pariwisata Lampung

Pada hari pertama, mahasiswa disambut di Convention Hall Mahligai Agung dengan pemaparan inspiratif dari tokoh-tokoh penting nasional, yakni Menteri Pariwisata Arief Yahya, Dirjen Dikti Ali Ghufron, dan Ketua LLDikti Wilayah II Slamet Widodo. Dalam sambutannya, Menpar Arief Yahya menekankan bahwa Lampung memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata kelas dunia. Kehadiran Bandara Internasional Radin Inten II menjadi salah satu infrastruktur penunjang utama dalam mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah ini.

Bagi mahasiswa FKIP, khususnya English Department, hal ini menjadi peluang besar. Bahasa Inggris sebagai lingua franca dunia, menjadi senjata utama dalam menyambut arus globalisasi dan kunjungan wisatawan asing. Mahasiswa diharapkan mampu berperan sebagai penggerak komunikasi global—baik dalam bentuk layanan, informasi, maupun promosi digital pariwisata.

Menpar juga menyinggung pentingnya pemanfaatan teknologi dalam sektor pariwisata. Aplikasi seperti Traveloka, Gojek, Grab, Google, dan platform media sosial seperti Facebook dan Instagram, menjadi pendorong utama kemajuan industri ini. Dengan penguasaan bahasa Inggris dan pemahaman terhadap teknologi, mahasiswa FKIP diposisikan sebagai agen perubahan dalam membangun wajah pariwisata Lampung yang modern dan kompetitif.

Hari Kedua: Tantangan dan Peluang di Era Revolusi Industri 4.0

Hari kedua PPK tidak kalah menggugah, dengan kehadiran Henri Subiakto, staf ahli Menteri Kominfo bidang hukum. Dalam presentasinya, ia menekankan bahwa Revolusi Industri 4.0 bukan hanya perubahan teknologi semata, tetapi juga tantangan bagi sumber daya manusia untuk terus berinovasi. Jika tidak mampu beradaptasi, kemajuan teknologi bisa menjadi ancaman. Sebaliknya, jika dikuasai dan dimanfaatkan, teknologi bisa menjadi pintu masuk menuju kepemimpinan global.

Pesan ini sangat relevan bagi mahasiswa baru FKIP. Dengan latar belakang sebagai calon pendidik dan komunikator yang kompeten, mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta gagasan-gagasan baru. Perpaduan antara kemampuan bahasa Inggris dan literasi digital menjadi kunci utama dalam menjawab tantangan zaman.

Suasana Kekeluargaan di Fakultas

Setelah sesi utama di Convention Hall, mahasiswa FKIP diarahkan ke gedung M ruang 2.4 untuk mengikuti sesi pengenalan internal fakultas. Di sinilah mereka diperkenalkan kepada para dosen pengajar yang akan menjadi pendamping mereka selama proses perkuliahan empat tahun ke depan. Momen ini berlangsung dalam suasana akrab dan penuh antusiasme, menciptakan kedekatan awal antara mahasiswa dan dosen.

Tidak hanya itu, pengenalan organisasi kemahasiswaan seperti BEM FKIP dan HMPS English Department turut memperkaya wawasan mahasiswa baru tentang kehidupan organisasi di lingkungan kampus. Interaksi ini menjadi langkah awal dalam membangun jiwa kepemimpinan dan kebersamaan dalam komunitas akademik.

Panggung UKM: Menyemai Minat dan Bakat

Menjelang akhir kegiatan, seluruh mahasiswa kembali ke Convention Hall untuk mengikuti sesi presentasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Meskipun waktu yang terbatas membuat tidak semua UKM dapat tampil, sesi ini tetap memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai berbagai aktivitas pengembangan diri yang bisa mereka ikuti di luar perkuliahan. UKM menjadi wadah ideal bagi mahasiswa untuk menyalurkan minat, bakat, dan aspirasi mereka di berbagai bidang—mulai dari seni, olahraga, kewirausahaan, hingga kerelawanan.

Siap Memulai Perjalanan Akademik

Secara keseluruhan, PPK 2018 berjalan dengan lancar, edukatif, dan menginspirasi. Mahasiswa baru pun tampak antusias dan siap memulai perjalanan mereka di dunia perkuliahan, yang dimulai pada hari Senin, 3 September 2018. Dengan bekal dari PPK ini, diharapkan mereka dapat menjadi generasi pembelajar yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing tinggi di era yang semakin dinamis.

Pakar Pendidikan UBL jadi Pembicara Utama Seminar Nasional di Surabaya

Dekan FKIP UBL Jadi Pembicara Inti di Seminar Nasional NCOLLT-4 Surabaya, Soroti Inovasi dalam Pendidikan Bahasa Inggris di Era Industri 4.0

Bandar Lampung – Sebuah kebanggaan kembali diraih oleh sivitas akademika Universitas Bandar Lampung (UBL) melalui kontribusi Yanuar Dwi Prastyo, S.Pd.I., M.A., Ph.D., seorang akademisi terkemuka di bidang pendidikan sekaligus Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP UBL). Beliau tampil sebagai pembicara inti (keynote speaker) dalam Seminar Nasional The 4th National Conference on Language and Language Teaching (NCOLLT-4) 2018, yang diselenggarakan di Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA) Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, 25 Agustus 2018.

Seminar nasional dengan tema besar “Creativity and Innovation in English Language Teaching towards Industrial Revolution 4.0” ini menjadi wadah strategis untuk membahas perkembangan dan tantangan terbaru dalam pengajaran bahasa Inggris, khususnya dalam konteks Revolusi Industri 4.0 yang kini mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan.

Dr. Yanuar hadir bersama Francis O’Brien, RSA Dip, M.Ed, M.BA., yang merupakan Manajer Indonesia Australia Language Foundation (IALF), Surabaya, sebagai rekan pembicara inti dalam forum akademik bergengsi ini. Kehadiran dua tokoh berpengaruh ini menambah bobot ilmiah dan inspiratif dalam keseluruhan rangkaian kegiatan seminar.

Dalam presentasinya yang berjudul “English Language Teacher Education in Industrial Revolution 4.0: Opportunities and Challenges”, Dr. Yanuar memaparkan hasil penelitian dan refleksi kritisnya mengenai bagaimana pendidikan guru bahasa Inggris perlu beradaptasi dalam menghadapi arus perubahan teknologi yang sangat cepat. Beliau menekankan pentingnya penguasaan literasi digital, fleksibilitas dalam metode pengajaran, dan penggunaan teknologi berbasis artificial intelligence dan platform daring sebagai bagian integral dari pendidikan masa kini.

Sebagai Direktur Teaching Learning Center (TLC) UBL, Dr. Yanuar juga menyoroti perlunya perubahan paradigma dalam membina calon guru bahasa Inggris. Dalam era di mana kecerdasan buatan dan otomatisasi mulai menggantikan banyak peran manusia, guru tidak lagi hanya sebagai penyampai ilmu, tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan humanis.

Pendidik Bahasa Inggris saat ini harus mampu menavigasi berbagai teknologi pembelajaran, sekaligus membangun koneksi emosional dengan siswa agar proses belajar tetap bermakna dan kontekstual,” ujar Dr. Yanuar dalam sesi diskusinya yang disambut antusias oleh peserta seminar dari berbagai daerah di Indonesia.

Beliau juga mengajak seluruh lembaga pendidikan tinggi untuk terus meningkatkan kualitas program pendidikan guru, agar lulusan-lulusan mereka tidak hanya memiliki kompetensi bahasa, tetapi juga kepekaan terhadap perubahan global dan kebutuhan zaman.

Keikutsertaan Dekan FKIP UBL dalam seminar nasional ini bukan hanya menunjukkan kapasitas beliau secara personal sebagai akademisi dan peneliti, tetapi juga mencerminkan komitmen Universitas Bandar Lampung dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan yang relevan dengan tantangan masa depan.

Bagi yang ingin mengakses materi lengkap dari presentasi ini, Dr. Yanuar telah membagikannya secara terbuka melalui tautan berikut:
🔗 Download Presentasi: English Language Teacher Education in Industrial Revolution 4.0

Melalui kontribusi aktif para dosennya di kancah nasional dan internasional, FKIP UBL terus menegaskan posisinya sebagai institusi yang adaptif, progresif, dan siap menjadi bagian dari solusi pendidikan masa depan di Indonesia.

Mahasiswa UBL mengikuti gelaran NUDC 2018

NUDC (National University Debating Championship)/KDMI (Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia) 2018

National University Debating Championship (NUDC) adalah suatu kegiatan lomba debat antar mahasiswa universitas se Indonesia yang di laksanakan oleh LLDikti (dahulu Kopertis) seluruh wilayah, Wilayah 1 – 14.

Penyelenggaraan kegiatan ini dilaksanakan di Universitas Negeri Malang (UM) dari tanggal 15 – 21 Agustus 2018. Kegiatan ini adalah kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh Kemristek Dikti dengan tujuan untuk menciptakan solidaritas antar anak bangsa dengan saling menghargai pendapat masing-masing yang akhirnya tercipta suatu perdamaian karena para mahasiswa ini adalah calon pemimpin-pemimpin bangsa di masa yang akan datang.

Masing-masing wilayah LLDikti mengirimkan 6 sampai 11 perwakilannya hasil dari kompetisi wilayah yang sudah dilaksanakan sekitar awal bulan Juni 2018 lalu. Universitas Bandar Lampung (UBL) sendiri merupakan bagian dari LLDikti wilayah 2 yang juga mengikuti kegiatan ini bersama dengan Universitas Sriwijaya, Universitas Bina Darma Palembang, Politeknik Negeri Sriwijaya, Universitas Teknokrat, Universitas Lampung, Universitas Bangka Belitung, dan Universitas Bengkulu. Seluruh perguruan tinggi ini diwakili oleh 2 mahasiswa sebagai debatersnya dan satu adjudicator. Semua bersaing secara sehat untuk menuju ke pertandingan internasional di Cape Town, Afrika Selatan. Dari hasil preliminary round yang dilaksanakan kemudian dipilih dua terbaik dari setiap wilayah untuk mengikut Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2018.

UBL dalam hal ini diwakili oleh dua debaters, Ade Chindra Mustika dan Debby Nauli N. (mahasiswa semester 3 ED, FKIP) dan satu adjudicator, Yanuarius Yanu Dharmawan.

Berikut adalah urutan tahapan yang harus dilalui sampai ke tingkat internasional.

 

  1. Tingkat Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi melaksanakan seleksi untuk menentukan 1 (satu) tim NUDC terbaik yang terdiri atas 2 (dua) mahasiswa sebagai Debater dan 1 (satu) Adjudicator;  1 (satu) tim KDMI terbaik yang terdiri atas 3 (dua) mahasiswa sebagai Debater dan 1 (satu) Adjudicator.

  1. Tingkat Wilayah

Perguruan tinggi mendaftarkan 1 (satu) tim NUDC dan 1 (satu) tim KDMI terbaik ke Kopertis Wilayah masing-masing dengan menggunakan format terlampir untuk mengikuti seleksi tingkat wilayah. Pembagian perguruan tinggi tingkat wilayah dapat dilihat di dalam pedoman.

  1. Tingkat Nasional

Seleksi Tingkat Nasional akan diikuti oleh 112 tim NUDC dan 14 tim KDMI yang merupakan pemenang tingkat wilayah I s.d. XIV sesuai kuota. Adapun jumlah keseluruhan peserta NUDC tingkat nasional berjumlah 336 orang yang terdiri atas 224 mahasiswa Debaters dan 112 orang N1 Adjudicators; sedangkan jumlah keseluruhan peserta KDMI tingkat nasional berjumlah 56 orang yang terdiri atas 42 mahasiswa debaters dan 14 orang N1 Adjudicators.

Kuota/Usulan maksimal tiap Kopertis Wilayah adalah sebagai berikut.

No. Kopertis Kuota/Usulan
NUDC KDMI
1. Kopertis Wilayah I 9 1-2
2. Kopertis Wilayah II 8 1-2
3. Kopertis Wilayah III 11 1-2
4. Kopertis Wilayah IV 11 1-2
5. Kopertis Wilayah V 8 1-2
6. Kopertis Wilayah VI 9 1-2
7. Kopertis Wilayah VII 10 1-2
8. Kopertis Wilayah VIII 6 1-2
9. Kopertis Wilayah IX 8 1-2
10. Kopertis Wilayah X 8 1-2
11. Kopertis Wilayah XI 6 1-2
12. Kopertis Wilayah XII 6 1-2
13. Kopertis Wilayah XIII 6 1-2
14. Kopertis Wilayah XIV 6 1-2
  1. Tingkat Internasional

Satu tim NUDC terbaik setelah tujuh babak penyisihan dan 2 (dua) tim NUDC terbaik pada Grand Final Main Draw akan diprioritaskan untuk mewakili Indonesia mengikuti debat tingkat dunia  World University Debating Championship (WUDC) 2018 di Cape Town, Afrika Selatan.

Kegiatan debat berbahasa Inggris ini diikuti oleh seluruh fakultas/program studi yang dimiliki oleh universitas-universitas itu. Bahasa Inggris sudah dianggap sebagai suatu ‘default’ sehingga sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Yang perlu dipertanyakan adalah apakah mahasiswa bisa berdebat dengan mengemukakan berbagai analisis dan contoh yang bisa diterima oleh yang lain.

Seluruh tim wajib melakoni 7 (tujuh) babak preliminary. Dalam kegiatan ini 2 debaters UBL hanya berhasil meraih victory point (VP) 6 berkat hasil dari 2 kali berada di rank 1 dan 5 kali berada di rank 4. Hanya 32 tim yang diambil untuk dapat lolos ke babak 8 yang kemudian diambil 16 terbaik untuk ikut di babak 9. Pada babak grand final 4 (empat) universitas yang berhasil tembus adalah Universitas Bina Nusantara Jakarta (Binus), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sriwijaya Palembang (Unsri), dan Universitas Indonesia (UI) Jakarta. Dua tim yang berhak mengikuti WUDC adalah Binus dan ITB yang berhasil meraih posisi 1 dan 2. Posisi ketiga ditempati oleh Unsri dan posisi keempat diraih oleh UI.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan lomba debat tingkat novice (pemula) yang bisa diikuti oleh universitas-universitas yang memang belum pernah mengikuti kegiatan debat tingkat nasional atau internasional. Tim yang dapat mengikutinya pun adalah tim dengan VP 9-12.

Dengan pengalaman yang didapat di kegiatan ini, tim UBL bersiap lebih baik lagi agar dapat meraih prestasi yang lebih baik lagi pada kegiatan NUDC tahun 2019.

 

Mahasiswa FKIP UBL meraih Juara lomba di Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA) Provinsi Lampung

Mahasiswa FKIP UBL Berjaya di PEKSIMIDA 2018: Alvita Harahap Raih Juara Solo Song Pop

Bandar Lampung – Mahasiswa Universitas Bandar Lampung (UBL) kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang seni bergengsi tingkat daerah. Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA) Provinsi Lampung 2018, yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI), menjadi panggung bagi mahasiswa UBL untuk menunjukkan bakat terbaiknya. Kegiatan ini digelar di Universitas Malahayati, Bandar Lampung, dan diikuti oleh 14 perguruan tinggi ternama di Provinsi Lampung.

Salah satu sorotan utama dalam kompetisi ini datang dari Alvita Harahap, mahasiswi semester 3 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP UBL, yang berhasil meraih Juara 1 dalam kategori Solo Song Pop. Dengan suara merdu dan penghayatan yang mendalam dalam penampilannya, Alvita berhasil memikat hati para juri dan menyingkirkan kompetitor dari berbagai universitas lainnya. Kemenangannya ini semakin mengukuhkan posisi UBL sebagai kampus yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga dalam pengembangan seni dan budaya.

Ajang PEKSIMIDA ini sendiri merupakan kompetisi tahunan yang diadakan untuk menyeleksi wakil Provinsi Lampung ke tingkat nasional. Tahun ini, kompetisi diikuti oleh perguruan tinggi seperti Universitas Teknokrat Indonesia, IBI Darmajaya, Universitas Muhammadiyah Metro, STKIP Bandar Lampung, Polinela, UIN Raden Intan, dan tentu saja Universitas Bandar Lampung.

Tidak hanya Alvita, mahasiswa-mahasiswa UBL lainnya juga menampilkan performa terbaik mereka dan berhasil meraih prestasi bergengsi di berbagai cabang lomba, di antaranya:

  • Juara 3 Solo Pop Putri: Sarah Sanusi

  • Juara 3 Solo Pop Putra: Rizy

  • Juara 2 Fotografi Hitam Putih: Abid

  • Juara 2 Melukis: Valen

Capaian ini membuktikan bahwa bakat dan kreativitas mahasiswa UBL terus berkembang dan mendapat tempat di panggung kompetisi seni tingkat provinsi. Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari pembinaan yang konsisten dari pihak kampus melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan dukungan dari para dosen yang mendorong mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan pengembangan diri.

Kepala Biro Kemahasiswaan UBL menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dedikasi para mahasiswa, “Kami bangga dengan pencapaian ini. Mahasiswa kita bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan seni dan semangat kompetisi yang tinggi. Ini adalah bukti nyata dari pendidikan karakter yang kami bangun di UBL.”

Kemenangan di PEKSIMIDA 2018 menjadi motivasi besar bagi seluruh mahasiswa UBL, khususnya dari FKIP dan English Department, untuk terus mengasah bakat dan berani tampil di tingkat yang lebih tinggi. Dengan semangat ini, UBL berharap dapat terus mencetak generasi muda yang tidak hanya intelektual, tetapi juga berbudaya dan berjiwa seni.

Mahasiswi English Department FKIP UBL menjuarai duet piano klasik

Mahasiswi FKIP UBL Raih Juara di Piano & Violin Festival 2018: Tunjukkan Bakat Musik di Ajang Bergengsi

Bandar Lampung – Prestasi luar biasa kembali diraih oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Bandar Lampung (UBL). Alvita Harahap, mahasiswa berbakat yang selama ini dikenal aktif dalam dunia seni dan akademik, berhasil mengharumkan nama institusi melalui kompetisi musik bergengsi bertajuk Piano & Violin Festival 2018, yang diselenggarakan oleh Ecayo Yamaha Music pada 29 Juli 2018.

Dalam festival yang menghadirkan peserta dari berbagai kalangan dan jenjang usia ini, Alvita tampil dengan penuh percaya diri dan keanggunan di dua kategori sekaligus, yaitu Kategori Solo Piano Klasik dan Kategori Duet Piano Klasik. Tidak hanya sekadar berpartisipasi, Alvita berhasil menunjukkan performa terbaiknya dan membuktikan bahwa mahasiswa FKIP UBL juga dapat bersinar di luar bidang akademik.

Dalam Kategori Duet Piano Klasik, Alvita tampil memukau bersama rekannya, Mutya Nasywa, seorang siswa kelas 2 di MAN 1 Bandar Lampung. Kolaborasi keduanya menghadirkan harmoni yang sempurna dan mendapatkan apresiasi tinggi dari para juri. Hasilnya, duet ini berhasil menyabet Juara 1, mengungguli penampilan peserta lain yang tak kalah berbakat.

Tak hanya sukses di kategori duet, Alvita juga tampil gemilang dalam Kategori Solo Piano Klasik. Dengan membawakan komposisi piano klasik penuh teknik dan nuansa emosional, Alvita mampu mengesankan para juri hingga berhasil meraih runner-up (Juara 2) di kategori tersebut—sebuah pencapaian luar biasa mengingat tingginya tingkat persaingan dalam festival ini.

Keikutsertaan Alvita dalam ajang ini tidak hanya membanggakan secara pribadi, tetapi juga memperkuat citra FKIP UBL sebagai lembaga yang mendukung pengembangan bakat mahasiswa secara holistik, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Musik, sebagai salah satu ekspresi seni, turut menjadi bagian penting dalam membentuk kepekaan, kreativitas, dan kepercayaan diri mahasiswa.

“Bagi saya, musik adalah bahasa universal yang bisa menyampaikan emosi dan cerita tanpa harus berbicara. Saya bersyukur bisa membawa nama UBL dan FKIP ke ajang ini, dan saya berharap ini bisa menginspirasi teman-teman lain untuk tidak ragu mengejar minat dan bakat mereka,” ungkap Alvita dengan penuh semangat usai menerima penghargaan.

Dengan prestasi ini, Alvita Harahap telah membuktikan bahwa mahasiswa pendidikan pun dapat memiliki sisi seni yang kuat dan layak diapresiasi. FKIP UBL pun berharap akan lebih banyak lagi mahasiswa yang aktif dalam berbagai bidang, serta mampu menyeimbangkan antara prestasi akademik dan pengembangan diri secara utuh.

Festival ini menjadi salah satu momentum penting dalam menunjukkan bahwa kampus tidak hanya sebagai tempat belajar teori, tetapi juga sebagai ruang tumbuh untuk jiwa-jiwa kreatif, seperti Alvita, yang berani tampil dan berprestasi di panggung yang lebih luas.

UBL mengikuti NUDC (National University Debating Championship)

Tembus Semifinal! Tim Debat FKIP UBL Tampil Gemilang di Ajang NUDC Wilayah Kopertis II

Bandar Lampung – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Bandar Lampung (UBL). Kali ini datang dari dunia debat, di mana Tim Debat FKIP UBL berhasil menembus babak semifinal dalam ajang National University Debating Championship (NUDC) tingkat wilayah yang diselenggarakan oleh Kopertis Wilayah II, Sumatera Bagian Selatan.

Kompetisi yang digelar di Palembang ini mempertemukan 24 tim dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swastayang tersebar di Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Bangka Belitung. NUDC menggunakan format debat internasional British Parliamentary System, yang dikenal menantang karena membutuhkan kecepatan berpikir, ketepatan argumen, dan kemampuan retorika tingkat tinggi.

Tim FKIP UBL diwakili oleh dua mahasiswa berbakat, Debby Nauli dan Ade Chindra, yang berhasil menunjukkan performa luar biasa di tengah ketatnya persaingan. Meskipun ini merupakan pengalaman pertama mereka tampil di ajang NUDC, Debby dan Chindra tampil percaya diri dan mampu menyaingi para peserta dari universitas-universitas dengan tradisi debat yang lebih mapan.

Selain Universitas Bandar Lampung, provinsi Lampung juga diwakili oleh universitas-universitas ternama seperti Universitas Lampung (Unila), Universitas Teknokrat Indonesia (UTI), Politeknik Negeri Lampung, STKIP Muhammadiyah Pringsewu, Institut Teknologi Sumatera (ITERA), dan Universitas Muhammadiyah Metro. Kompetisi ini juga diikuti oleh perguruan tinggi lainnya dari wilayah Kopertis II seperti Universitas Sriwijaya, Universitas Bengkulu, Universitas Islam OKI Kayuagung, Universitas PGRI Palembang, Universitas Katolik Musi Charitas, dan banyak lagi.

Kompetisi NUDC ini merupakan bagian dari program nasional yang diselenggarakan secara serentak oleh 14 Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) di seluruh Indonesia. Masing-masing wilayah mengirimkan para juara untuk bertanding di tingkat nasional yang akan digelar di Jakarta. Ini menjadi ajang pencarian tim debat terbaik dari seluruh penjuru Nusantara.

Dalam kompetisi wilayah ini, Tim FKIP UBL berhasil melaju hingga babak semifinal, dan perolehan skor mereka hanya terpaut tipis dari tim-tim yang berhasil masuk ke babak final. Capaian ini menunjukkan bahwa meskipun tergolong pendatang baru, tim UBL memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan berprestasi di kancah debat nasional.

“Kami bangga dengan pencapaian Debby dan Chindra. Mereka telah menunjukkan kerja keras, keberanian, dan kemampuan berpikir kritis yang luar biasa. Ini menjadi awal yang baik bagi FKIP UBL untuk membangun budaya debat yang kuat dan berkelanjutan,” ujar salah satu dosen pembina debat FKIP.

NUDC bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga wadah pengembangan soft skills mahasiswa dalam berpikir analitis, berbicara di depan umum, dan menyampaikan argumen secara logis dan persuasif. Oleh karena itu, keterlibatan FKIP UBL dalam kompetisi ini adalah langkah nyata dalam mempersiapkan lulusan yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga komunikatif, kritis, dan siap bersaing di era global.

Dengan pengalaman berharga ini, seluruh civitas akademika FKIP UBL berharap di tahun-tahun mendatang, tim debat mereka dapat kembali berlaga—dengan semangat yang lebih tinggi dan target yang lebih besar: menjadi juara NUDC tingkat nasional.

Scrabble Online Competition Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP UBL

SCRABBLE WAR RULES

General  Requirements

  1. Participants of this scrabble competition must be students of Faculty of Teacher Training and Education.
  2. It is an individual participation.
  3. At least 10 participating students from each semester have to join the game.

Competition Requirements

Preliminary Round;

  1. Be sure that it is an individual or single player.
  2. Use a smartphone.
  3. Has an internet connection.
  4. Be connected to Facebook.
  5. Install the application of scrabble from Play store or App Store, title Scrabble (from EA games).
  6. The opponent is determined by the committee in technical meeting via whats-app.
  7. During the game, the participants can not see any dictionary and will be controlled.
  8. Be advised that two participants with the biggest score to play into the next round in Ultimate Battle Round.

Ultimate Battle Round;

  1. It is an individual or single player.
  2. The opponent is determined using Australian Draw.
  3. The used dictionary is Collins Scrabble Word 2015.
  4. The competition is played in 5 rounds, and the time of each round is 50 minutes.
  5. The participants must come in time – 10 minutes before the game is started. If any of the participants is late over than 5 minutes, the participant is disqualified.
  6. Using dictionary during the game is prohibited.
  7. If you want to leave the game, you should get permission from the committee in advance.
  8. The participant is given a score sheet in every round. The total sum of the score should be signed and cannot be changed after.
  9. The judges’ decision cannot be contested.

Contact Person via Whats-app;

Dini [+62895620017675]
Rini [+6282289341191]

Buka Puasa Bersama Mahasiswa, Alumni, dan Dosen 2018

Bandar Lampung – Dalam semangat menyambut bulan suci Ramadan, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (HMPS PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bandar Lampung (UBL) menggelar kegiatan Buka Puasa Bersama yang penuh makna. Acara ini dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Mei 2018 dan dihadiri oleh mahasiswa aktif dari berbagai angkatan, para alumni, serta dosen-dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.

Kegiatan dimulai sejak pukul 14.00 WIB dengan berbagai rangkaian acara yang disiapkan untuk menyongsong waktu berbuka. Suasana sore itu tidak hanya dipenuhi dengan kebersamaan, tetapi juga kreativitas dan semangat kompetisi yang sehat melalui serangkaian lomba edukatif bernuansa Islami. Di antaranya adalah lomba speech, solo song, dan hijabers make up challenge yang mengangkat tema keindahan dalam keberagaman.

Untuk menjaga kenyamanan dan kelancaran acara, setiap perlombaan dilaksanakan di lokasi yang berbeda. Lomba solo song dan make up hijabers diselenggarakan di kantin UBL yang disulap menjadi ruang penuh semangat dan kreativitas, sementara lomba speech berlangsung secara kondusif di dalam kelas yang telah disiapkan sebelumnya. Yang membanggakan, seluruh kegiatan ini dinilai langsung oleh para dosen dan staf dari FKIP yang dengan antusias memberikan penilaian secara objektif dan membangun.

Menariknya, peserta lomba tidak hanya berasal dari FKIP saja, tetapi juga dari fakultas-fakultas lain seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Ilmu Komputer. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme lintas fakultas dalam meramaikan kegiatan keislaman dan kebersamaan yang diinisiasi oleh HMPS PBI. Tak heran jika suasana menjadi sangat hidup, semarak, dan penuh persahabatan.

Setelah seluruh kegiatan lomba selesai, seluruh peserta, tamu undangan, dan panitia bersama-sama bergerak menuju Warung Mbak Mar, tempat dilangsungkannya acara puncak: Buka Puasa Bersama. Suasana hangat dan kekeluargaan sangat terasa di tempat ini. Mahasiswa, alumni, dan dosen duduk bersama, berbagi cerita, tawa, dan tentu saja hidangan berbuka puasa yang sederhana namun penuh keberkahan.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga wadah untuk mempererat hubungan antaranggota sivitas akademika di lingkungan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini menjadi bukti bahwa dengan kebersamaan dan semangat gotong royong, momen Ramadan bisa diisi dengan hal-hal yang bermanfaat dan menggembirakan.

HMPS PBI FKIP UBL berharap bahwa acara serupa dapat terus diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya, dengan skala yang lebih besar dan melibatkan lebih banyak partisipan. Ramadan menjadi lebih berarti saat dijalani bersama dalam suasana yang sarat nilai, edukasi, dan kekeluargaan.

Juara Lomba solo song di English Proficiency Awards 2018

Mahasiswa FKIP UBL Tunjukkan Prestasi di English Proficiency Awards Polinela 2018

Bandar Lampung – Semangat kompetitif dan cinta terhadap bahasa Inggris kembali ditunjukkan oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bandar Lampung (UBL) dalam ajang English Proficiency Awardsyang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) English Club Politeknik Negeri Lampung (Polinela) pada tanggal 12–13 Mei 2018.

Acara ini merupakan salah satu kompetisi bergengsi di bidang bahasa Inggris yang diikuti oleh pelajar dan mahasiswa dari berbagai universitas serta sekolah menengah di seluruh wilayah Lampung. Dalam suasana yang penuh semangat dan persaingan sehat, perwakilan FKIP UBL tampil dalam beberapa kategori lomba, yaitu scrabble, debate, dan solo song.

Salah satu prestasi membanggakan diraih oleh Alvita Harahap, mahasiswi FKIP UBL yang mewakili cabang solo song. Dengan suara yang merdu, teknik vokal yang terlatih, dan penguasaan panggung yang luar biasa, Alvita berhasil mencuri perhatian para juri sejak babak penyisihan. Dari total 13 peserta yang mengikuti cabang ini, hanya 5 terbaik yang lolos ke babak final. Di final inilah Alvita kembali menunjukkan performa terbaiknya dan akhirnya dinobatkan sebagai juara pertama, mengungguli peserta-peserta tangguh lainnya, termasuk dari tuan rumah sendiri, Polinela, yang harus puas di posisi runner-up.

Sementara itu, tim debate FKIP UBL juga menunjukkan performa yang tidak kalah membanggakan. Mereka berhasil menembus hingga babak semifinal, menghadapi lawan-lawan tangguh dari institusi lain yang memiliki pengalaman kompetisi tinggi. Meski belum berhasil meraih gelar juara, tim debate FKIP UBL menunjukkan kekompakan, kemampuan berpikir kritis, dan argumen-argumen yang kuat. Ini menjadi pengalaman berharga sekaligus evaluasi untuk meningkatkan kualitas tim pada ajang-ajang debat mendatang.

Untuk cabang scrabble, meski belum berhasil meraih posisi pemenang, para peserta FKIP UBL tetap menunjukkan antusiasme dan sportivitas tinggi. Kehadiran mereka di kompetisi ini membuktikan bahwa mahasiswa FKIP tidak hanya aktif di bidang akademik, tetapi juga konsisten mengembangkan kemampuan berbahasa dan keterampilan intelektual di luar kelas.

Dosen pembimbing sekaligus pendamping kontingen FKIP UBL dalam kompetisi ini menyampaikan rasa bangganya atas dedikasi, semangat, dan kerja keras para mahasiswa. “Keikutsertaan dalam lomba seperti ini sangat penting, bukan hanya soal kemenangan, tetapi tentang proses belajar, membangun kepercayaan diri, dan memperluas jaringan,” ujarnya.

Partisipasi FKIP UBL dalam English Proficiency Awards 2018 menjadi cerminan dari komitmen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dalam mendukung pengembangan soft skills mahasiswa, khususnya dalam bidang bahasa, komunikasi, dan performa publik. Semangat untuk terus belajar, berkompetisi secara sehat, dan menorehkan prestasi akan terus dijaga agar mahasiswa FKIP UBL semakin siap bersaing di tingkat regional maupun nasional.

Dengan semangat yang terus menyala, FKIP Universitas Bandar Lampung siap kembali menorehkan prestasi di ajang-ajang berikutnya—lebih kuat, lebih percaya diri, dan lebih berprestasi.

Seminar Pendidikan FKIP UBL

BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Universitas Bandar Lampung berhasil menyelenggarakan seminar pendidikan untuk yang pertama sejak melakukan reorganisasi kepengurusan. Seminar Pendidikan yang bertemakan “Membangun Jiwa Pendidik Muda Untuk Mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045” ini menghadirkan 2 narasumber dari lingkungan FKIP UBL yaitu Yanuar Dwi Prastyo dan Yanuarius Yanu Dharmawan. Topic dari masing-masing narasumber adalah tips dan trick memperoleh beasiswa pendidikan di luar negeri dan peranan teknologi dalam pendidikan sekarang dan masa depan.

Yanuar dalam topiknya membahas bagaimana menghadapi persaingan memperoleh beasiswa di luar negeri untuk level s2 dan s3. Menurut beliau tidak ada yang mustahil bagi kita untuk memperoleh pendidikan gratis di luar negeri asalkan kita tekun dalam berusaha dan tidak pernah menyerah.

Dalam pandangan yang lain Yanuarius yang menyampaikan peran teknologi mengungkapkan bahwa kedepannya peran teknologi sangat tidak bisa dilepaskan dari manusia dalam hal pendidikan. Pendidikan bisa dicapai dengan lebih mudah melalui program distance learning. Program ini sudah dilaksanakan oleh banyak universitas besar di dunia seperti Harvard, MIT, dan beberapa universitas di United Kingdom (UK). Bahkan kursus-kursus online pun sudah banyak tersedia baik yang bayar maupun yang gratis.

Kesimpulan yang bisa diambil dari sini adalah bahwa pendidikan sekarang dan kedepannya sudah lebih mudah didapat sehingga setiap orang sebenernya bisa menikmati pendidikan itu sendiri.