Juara Lomba solo song di English Proficiency Awards 2018

Mahasiswa FKIP UBL Tunjukkan Prestasi di English Proficiency Awards Polinela 2018

Bandar Lampung – Semangat kompetitif dan cinta terhadap bahasa Inggris kembali ditunjukkan oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bandar Lampung (UBL) dalam ajang English Proficiency Awardsyang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) English Club Politeknik Negeri Lampung (Polinela) pada tanggal 12–13 Mei 2018.

Acara ini merupakan salah satu kompetisi bergengsi di bidang bahasa Inggris yang diikuti oleh pelajar dan mahasiswa dari berbagai universitas serta sekolah menengah di seluruh wilayah Lampung. Dalam suasana yang penuh semangat dan persaingan sehat, perwakilan FKIP UBL tampil dalam beberapa kategori lomba, yaitu scrabble, debate, dan solo song.

Salah satu prestasi membanggakan diraih oleh Alvita Harahap, mahasiswi FKIP UBL yang mewakili cabang solo song. Dengan suara yang merdu, teknik vokal yang terlatih, dan penguasaan panggung yang luar biasa, Alvita berhasil mencuri perhatian para juri sejak babak penyisihan. Dari total 13 peserta yang mengikuti cabang ini, hanya 5 terbaik yang lolos ke babak final. Di final inilah Alvita kembali menunjukkan performa terbaiknya dan akhirnya dinobatkan sebagai juara pertama, mengungguli peserta-peserta tangguh lainnya, termasuk dari tuan rumah sendiri, Polinela, yang harus puas di posisi runner-up.

Sementara itu, tim debate FKIP UBL juga menunjukkan performa yang tidak kalah membanggakan. Mereka berhasil menembus hingga babak semifinal, menghadapi lawan-lawan tangguh dari institusi lain yang memiliki pengalaman kompetisi tinggi. Meski belum berhasil meraih gelar juara, tim debate FKIP UBL menunjukkan kekompakan, kemampuan berpikir kritis, dan argumen-argumen yang kuat. Ini menjadi pengalaman berharga sekaligus evaluasi untuk meningkatkan kualitas tim pada ajang-ajang debat mendatang.

Untuk cabang scrabble, meski belum berhasil meraih posisi pemenang, para peserta FKIP UBL tetap menunjukkan antusiasme dan sportivitas tinggi. Kehadiran mereka di kompetisi ini membuktikan bahwa mahasiswa FKIP tidak hanya aktif di bidang akademik, tetapi juga konsisten mengembangkan kemampuan berbahasa dan keterampilan intelektual di luar kelas.

Dosen pembimbing sekaligus pendamping kontingen FKIP UBL dalam kompetisi ini menyampaikan rasa bangganya atas dedikasi, semangat, dan kerja keras para mahasiswa. “Keikutsertaan dalam lomba seperti ini sangat penting, bukan hanya soal kemenangan, tetapi tentang proses belajar, membangun kepercayaan diri, dan memperluas jaringan,” ujarnya.

Partisipasi FKIP UBL dalam English Proficiency Awards 2018 menjadi cerminan dari komitmen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dalam mendukung pengembangan soft skills mahasiswa, khususnya dalam bidang bahasa, komunikasi, dan performa publik. Semangat untuk terus belajar, berkompetisi secara sehat, dan menorehkan prestasi akan terus dijaga agar mahasiswa FKIP UBL semakin siap bersaing di tingkat regional maupun nasional.

Dengan semangat yang terus menyala, FKIP Universitas Bandar Lampung siap kembali menorehkan prestasi di ajang-ajang berikutnya—lebih kuat, lebih percaya diri, dan lebih berprestasi.

Seminar Pendidikan FKIP UBL

BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Universitas Bandar Lampung berhasil menyelenggarakan seminar pendidikan untuk yang pertama sejak melakukan reorganisasi kepengurusan. Seminar Pendidikan yang bertemakan “Membangun Jiwa Pendidik Muda Untuk Mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045” ini menghadirkan 2 narasumber dari lingkungan FKIP UBL yaitu Yanuar Dwi Prastyo dan Yanuarius Yanu Dharmawan. Topic dari masing-masing narasumber adalah tips dan trick memperoleh beasiswa pendidikan di luar negeri dan peranan teknologi dalam pendidikan sekarang dan masa depan.

Yanuar dalam topiknya membahas bagaimana menghadapi persaingan memperoleh beasiswa di luar negeri untuk level s2 dan s3. Menurut beliau tidak ada yang mustahil bagi kita untuk memperoleh pendidikan gratis di luar negeri asalkan kita tekun dalam berusaha dan tidak pernah menyerah.

Dalam pandangan yang lain Yanuarius yang menyampaikan peran teknologi mengungkapkan bahwa kedepannya peran teknologi sangat tidak bisa dilepaskan dari manusia dalam hal pendidikan. Pendidikan bisa dicapai dengan lebih mudah melalui program distance learning. Program ini sudah dilaksanakan oleh banyak universitas besar di dunia seperti Harvard, MIT, dan beberapa universitas di United Kingdom (UK). Bahkan kursus-kursus online pun sudah banyak tersedia baik yang bayar maupun yang gratis.

Kesimpulan yang bisa diambil dari sini adalah bahwa pendidikan sekarang dan kedepannya sudah lebih mudah didapat sehingga setiap orang sebenernya bisa menikmati pendidikan itu sendiri.